Selasa, 25 Oktober 2011

Budidaya Mas Koki

huh biasanya kita cuma bahas hewan darat ya, hahhaha
skarang mau share tentang hewan laut, tapi bukan ikan hiu kok :p . sapa juga yg mau pelihara hiu. -__-" hha.
Oke ni tentang ikan mas koki. tau kan? ckup terkenal dan bgus buat jadiin ikan hias, bnyak juga yg melihara ini, dari bentuknya yg unik dan mudah dipelihara, oke ini dia :D

Merawat Larva Ikan Mas Koki
Merawat ikan mas Koki sejak menetas hingga dewasa merupakan proses yang memerlukan kehati-hatian dan ketelatenan. Selain faktor lingkungan air yang baik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pada saat awal ikan mas Koki menetas, ia masih memiliki cadangan makanan yang semula dari telur ikan. Sampai 2-3 hari cadangan makanan ini masih cukup untuk mensuplai kebutuhan anakan ikan mas Koki, sehingga tidak perlu diberi makan. Setelah itu pada hari ketiga atau keempat mulai diberikan makanan berupa kutu air yang disaring. Selain kutu air bisa juga diberikan makanan berupa kuning telur rebus. Kurang lebih usia satu minggu hingga 10 hari anakan ikan mas koki diberi makan kutu air dan cacing sutra, setelah usia dua minggu anakan Ikan mas Koki diberi makan dengan Cacing sutra saja . Pada usia ini yang Ika mas Koki sangat rentan terhadap air hujan, maka alangkah baiknya untuk menghindari dari hujan yang deras.
Panen Ikan mas Koki bisa dilakukan mulai umur 22 hari atau satu bulan tergantung keinginan kita. Pada usia sekitar 22 hari harga ikan mas koki telah mencapai 150 hingga 200 rupiah. Panen pada usia ini jika kita ingin memasarkannya sebagai bibit ikan Mas Koki.

Membesarkan Ikan Mas Koki
Setelah usia satu bulan ikan mas koki perlu dipindahkan dalam kolam yang lebih besar, atau dengan kolam yang berukuran sama tetapi kepadatannya dikurangi. Jika lahan memungkinkan bisa dilakukan pembesaran pada kolam lumpur atau sawah. Pembesaran di sawah dengan cahaya matahari yang cukup akan mempercepat pertumbuhan ikan mas koki. Makanan yang diberikan bisa makanan alami atau makanan pelet .Pada proses pembesaran diperlukan waktu 4 hingga 6 minggu, hingga ikan Mas Koki berukuran sebesar jari jempol orang dewasa. Pada ukuran ini harga ikan mas Koki sudah mencapai 2 hingga 5 ribu rupiah.
Ikan Mas koki mencapai usia dewasa setelah berumur 4 bulan pada usia ini Ikan mas Koki bisa dijual ke penghobi atau peternak lain. Jika ingin dijadikan indukan Ikan Mas Koki harus dipelihara lagi sampai usia 8 bulan. Pada usia 8 bulan ikan Koki sudah siap untuk dijadikan indukan. Biasanya mulai 4 bulan calon indukan jantan dan betina dipelihara secara terpisah.

Memijahkan Ikan Mas Koki
Untuk menghasilkan anakan ikan Mas Koki yang baik diperlukan pemilihan indukan ikan Mas Koki yang baik pula. Indukan paing tidak sudah berusia 8 bulan dan sudah matang gonad. Indukan yang dipilih adalah ikan Mas Koki yang memiliki kepala kecil dengan tubuh bulat, sisik utuh dan tersusun rapih. Jika ikan sedang bergerak, ekor dan sirip akan kelihatan tegak.
Perbedaan jantan dan betina Induk Jantan Induk Betina Pada sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar. Pada sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jika diraba. Induk yang telah matang jika diurut pelan kerarah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih Jika diurut, keluar cairan kuning bening. Pada induk yang telah matang, perut terasa lembek dan lubang genital kemerah-merahan.
Pemijahan ikan mas Koki bisa dilakukan di akuarium, kolam semen atau bak fiber. Pertama kali kolam pemijahan diisi dengan air dan diendapkan kurang lebih selama 24 jam. Masukkan media untuk bertelur berupa tanaman enceng gondok. Selanjutnya masukkan Indukan Ikan Mas Koki yang sudah dipilih pada sore hari. Proses pemijahan ikan Mas Koki akan berlangsung pada malam hari. Pada pagi hari lihat pada akar tanaman enceng gondokm dan perhatikan perubahan perut ikan Mas Koki Betina. Jika pada enceng gondok sudah terdapat telur maka segera angkat indukan ikan mas koki untuk dipindahkan ke kolam/akuarium lain. Tunggu 2-3 hari untuk telur ikan mas Koki menetas dengan sendirinya. Setelah menetas lakukan pemeliharaan seperti langkah di atas. Selamat Mencoba

Source: http://galeriukm.web.id/unit-usaha/perikanan/merawat-dan-membudidayakan-ikan-mas-koki

Selasa, 04 Oktober 2011

Kelinci Hamil

Pertanyaan yang sering kali dilontarkan oleh para pecinta/pemelihara kelinci. Dan pertanyaan kemudian yang menyusul adalah, setelah kelinci hamil bagaimana cara merawatnya?

Sebetulnya cara penanganan kelinci yang sedang hamil tidak jauh berbeda dengan menangani kelinci secara normal. Dari banyak kasus memang hanya beberapa saja kelinci yang memiliki prilaku yang berbeda pada saat kehamilannya. Secara umum tanda-tanda kelinci yang sedang hamil adalah si kelinci betina akan menolak untuk didekati oleh kelinci pejantan setelah masa kawinnya, kemudian dengan berjalannya waktu, si Calon induk akan mulai terlihat mengumpulkan jerami-jerami/sobekan kertas koran serta disertai dengan perontokan bulu untuk membuat sarangnya kira-kira seminggu sebelum masa kelahirannya. Kelinci yang sedang hamil juga memiliki nafsu makan/minum yang bertambah, maklum makanan yang tadinya hanya untuk si Calon induk kini harus berbagi dengan calon bayi yang dikandungnya. Kadang-kadang prilaku agresive juga ditunjukan dan biasanya ini dialami oleh kelinci yang baru pertama kali mengalami proses kehamilannya.

Tanda-tanda kehamilan yang disebutkan tersebut adalah tanda-tanda berlaku umum dan tentu saja tingkat ke-akurasiannya tidak dapat dijadikan sebagai acuan baku. Karena bisa saja Kelinci-kelinci tersebut memiliki tanda-tanda itu, tapi toh ternyata tidak hamil.

Sebetulnya ada salah satu metode lagi yang sangat representative untuk memastikan kelinci tersebut itu hamil atau tidak. Saya yakin para pembaca pasti langsung menuju ke satu kata yang sama, yakni “Teknik Perabaan / Palpasi”.

Banyak para pemilik kelinci menilai bahwa teknik Palpasi ini adalah sulit untuk dipelajari, padahal jika ada kemauan tekni Palpasi ini sangat mudah untuk dipelajari dan dipraketkan. Teknik palpasi ini dapat dilakukan pada kelinci yang sudah dikawinkan sekitar 10 hari sebelumnya. Tentunya kelinci yang sudah mengalami kehamilan kedua, ketiga dst, adalah sangat mudah dalam mem-praktekan teknik palpasi ini dibandingkan dengan kelinci yang baru pertama kali kehamilannya.

Jadi gimana donk, cara-cara melakukan praktek palpasi? wah dah gak sabar rupanya ya…. Oke kita langsung ke pokok materinya.
Ukuran janin kelinci usia 10 hari

Ukuran janin kelinci usia 10 hari

Setelah kelinci dikawinkan selama 10 hari dan jika perkawinan tersebut sukses, maka akan terbentuk janin. Ukuran janin setiap jenis kelinci adalah seragam dan hampir seluruhnya menyerupai ukuran buah blueberry/buah arbei. Dari ukuran, tidak ada perbedaan antara fetus/janin dengan kotorannya. Meskipun secara ukurannya adalah sama, tapi ada perbedaan dari bentuknya.
Pembanding Kotoran dan Janin usia 10 hari

Pembanding Kotoran dan Janin usia 10 hari
- Kotoran kelinci menyerupai padatan seperti batu karang dan tidak akan berubah bentuknya sewaktu dilakukan palpasi, berbeda dengan janin yang konturnya seperti menyerupai gel yang lembut dan dapat berubah bentuknya sewaktu dilakukan palpasi.

- Janin yang berusia 14-17 hari, ukurannya sebesar buah anggur.


Langkah-langkah melakukan teknik perabaan / Palpasi :
Langkah pertama

Langkah pertama

1. Tempatkan kelinci pada bidang datar dengan ketinggian yang nyaman untuk anda, bisa digunakan meja makan atau meja yang lain. Kemudian letakan telapak tangan pada permukaan meja. Satu tangan memegang dibagian kepala kelinci sambil menekannya secara lembut agar sikelinci terlihat membungkuk. Kemudian dorong telapak tangan anda kebagian bawah perut kelinci dengan posisi telapak menghadap kebawah.
Membalik telapak tangan

Membalik telapak tangan

2. Setelah telapak tangan anda berada dibawah perut sikelinci, kemudianbalik telapak tangan menghadap keatas hanya dengan mengangkat pergelangan tangan, posisi jari dan ibu jari tetap berada disisi sebelumnya.
Seperti memakai pelana terbalik

Seperti memakai pelana terbalik

Dan gerakan ini seakan-akan seperti memakaikan saddle/pelana pada perut si Kelinci. Lakukan tekanan sambil meraba dengan seluruh jari pada perut si Kelinci .
Beberapa orang mungkin bingung untuk membedakan antara kotoran dengan embrio, tapi hal ini bisa dihindari bahwa kotoran memiliki tekstur yang keras, akan terasa pada bagian perut yang mendekati tulang belakang sedangkan emrio adalah bertekstur gel (kenyal) dan biasanya bisa ditemukan pada bagian tengah perut. Melakukan teknik palpasi pada masa kehamilan yang telah melewati 2 minggu adalah lebih mudah menemukan embrio dibandingkan yang 10 hari karena pada janin yang berusia 2 minggu biasanya embrio sudah mulai turun kebawah.
Jika pada usia 2 minggu ini belum juga ditemukan adanya kehamilan, maka si Kelinci bisa dikawinkan kembali.

moga bermanfaa yaa

source: http://citrarabbits.wordpress.com/2009/04/18/bagaimana-cara-mengetahui-kelinci-hamil/

Perawatan Kelinci

Saat ini para penggemar kelinci hias mengalami peningkatan. Mulai dari anak anak, remaja, bahkan orang dewasa banyak menyukai binatang lucu ini. Meraka banyak memilih kelinci sebagai hewan kesayangan, berbagai pertimbangan menjadikan sebagai binatang peliharaan adalah lucu, tidak butuh tempat yang luas, bersahabat, banyak jenis dan juga warna warna menarik.untuk menjaga agar kelinci kita tetap sehat perlu dilakukan perawatan. Perawatan kesehatan kelinci meliputi perawatan kesehatan fisik(perawatan bulu, perawatan badan, perawatan kuku), dan perawatan kesehatan lingkungan(perawatan kandang dan juga kebersihan kandang).

Perawatan kesehatan fisik kelinci

- Perawatan bulu
secara garis besar dilihat dari jenis bulu kelinci hias dapat dibedakan menjadi kelinci berbulu pendek dan kelinci berbulu panjan. Perawatan kelinci bulu pendek lemih mudah dari pada perawatan kelincu berbulu panjang. Cara perawatan bulu kelinci bulu pendek cukup dilakukan seminggu satu kali dengan cara memandikan dengan sampo khusus kemudian di keringkan dengan handuk atau di jemur. Sebaiknya dilakukan pada pagi hari.

Sedangkan kelinci berbulu panjang membutuhkan waktu dan juga ketelatenan yang lebih. Pada kelinci bulu panjang minimal seminggu dimandkan dua kali kemudian dieringkan dengan handuk agar tidak masuk angin. Selain itu kelinci bulu panjang juga harus sering disisir agar rambut tidak gembel dan tetap terlihat indah. Selain itu menyisir rambut kelinci bulu panjang juga bertujuan agar kelinci tidak mengalami hairball(sumbatan bola rambut pada saluran pencernaan).

- Perawatan badan
agar badan sehat dan tumbuh besar kelinci harus diberi pakan yang cukup.memberi makan kelinci sehari minimal dua kali. Pagi hari dan malam hari. Pemberian pada malam hari jumlahnya lebih banyak karena pada malam hari kelinci lebih banyak beraktifitas.

Usahakan jangan member pakan hijauan segar karena dapat menyebabkan diare. Sebaiknya pakan dilayukan sebelum diberikan agar kandungan airnya berkurang. Bisa juga diselingi dengan konsentrat.

- Perawatan kuku
kuku kelinci hias sebaiknya selalu diperiksa jangan samapi terlalu panjang, Jika terlalu panjang dipotong tetapi harus hati hati. Selain itu periksa sela sela kuku jika ada luka atau juga keropeng agar tidak menjadi penyakit kulit.

Perawatan kesehatan lingkungan

- Perawatan kandang
Agar kelinci aman dari ancaman pemangsa(kucing, anjing dll ) maka kandang harus selalu dirawat. Jangan sampai ada lubang yang dapat menyebabkan pemangsa dapat masuk.

- Kebersihan kandang
Agar kelinci terbebas dari berbagai macam penyakit maka kebersihan kandang dan sanitasi harus tetap terjaga. Janagan sampai kandang kotor dengan sisa makanan dan feses yang sudah berhari hari,air urin juga harus bisa tuntas mengalir.

Perawatan tambahan juda bisa dilakukan diantaranya:
- Pada kelinci bunting dipisahkan dari pejantan ataupun kelinci lain.

- Pada kandang kelinci bunting di beri kotak berukuran 25cm x 20cm x 15cm.

- Pada kelinci sakit ditempatkan pada kandang tersendiri menghindari penularan.

- Sebelum 2 bulan sebaiknya kelinci jangan di sapih

- Pada kelinci yang baru disapih sebaiknya dikasih minum manis untuk tambahan energi

Dengan melakukan perawatan yang baik maka kesehatan hewan peliharaan kita akan terjamin.
 
 
source: http://www.kulinet.com/baca/perawatan-kelinci-hias/786/